Cari Blog Ini

Rabu, 03 April 2019

MOBIL HOLDEN EH 1963_Peninggalan KH. MOH. HASYIM ZAINI_PP NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

MOBIL HOLDEN EH 1963_Peninggalan KH. MOH. HASYIM ZAINI_PP NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO_Jawa Timur

Dalam sejarah perjuangan Beliau di Agama dalam mensyiarkan Islam, Beliau memiliki sarana Mobil HOLDEN EH 1963. Mobil tersebut sekarang masih ada di PP. NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO dimusiumkan, dirawat sebagai kenangan peninggalan Beliau.


Hadhratus Syekh KH. Moh HASYIM ZAINI pada zamannya Beliau sebagai Pengasuh ke 2 PP. NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO.

KH. Moh. HASYIM ZAINI adalah seorang sosok Pejuang Agama Islam yang sangat sabar melayani para santrinya.
Pernah seorang santri bercerita Alm. H. Muhammad (Guru MA Miftahul Jannah Wanggkal-Gading-Probolinggo) dari Kaliacar Kecamatan Gading, beliau bercerita pernah melanggar Pesantren_beliau ikut pulang temannya ke Pulau Boyan (Pulau Bawean) sampai berhari-hari, lalu Alm. Muhammad itu kembali ke PPNJ (PonPes Nurul Jadid) bersama temannya.
Saat Pengajian Kitab kuning di pagi hari, beliau menerangkan isi kandungan kitab kuning sambil bercerita : "Wahai para adik-adik santri, orang mondok di Pesantren itu dipasrahkan pada Pengasuh Pesantren dan selesainya menimba ilmu kelak dipamitkan oleh orang tua (wali santrinya) pada Pengasuh, serta Sang Wali Santri memohonkan do'a barokah pada Sang Pengasuh Pesantren untuk anaknya agar ilmu bermanfaat, barokah, dan jadi orang yang berguna bagi Agama, Bangsa, & Negara.
Kedua, jadi santri itu kalau pulang atau keluar dari Pesantren yang benar, yang tidak melanggar Undang-undang pesantren ya Ijin pakai prosedur Pesantren. Bukan pulang atau keluar dari Pesantren tanpa Ijin, karena yang Ijin pulang/keluar dari Pesantren yang itu melanggar Undang-undang Pesantren namanya. Bagi yang melanggar Pesantren itu semoga cepat didasarkan oleh Allah Swt dan semoga ilmunya bermanfaat dan barokah!"
Inilah karomah keWaliannya Beliau, diberitahu oleh Allah Swt walau menurut santrinya Beliau dipamiti keluar dari Pesantren, malah kembalinya ke PonPes Nurul Jadid diterangkan oleh Beliau waktu pengajian kitab kuning dan Beliau menerangkan kalau ada santrinya yang ikut temannya pulang ke Pulau Bawean."

Kata Alm. Muhammad (Alumni PPNJ): "beliau negur Saya, memperbaiki Saya, lewat Pengajian kitab ini. Padahal Beluai tidak tahu kalau Saya keluar ikut pulang teman ke Pulau Bawean. Tapi yang diterangkan Beliau tentang semua pelanggaran Saya pada Pesantren ini."
Inilah mobil peninggalan Beliau:

Mobil Sedan Holden EH 1963 ini merupakan milik Al-Mukarrom KH. MOH. HASYIM ZAINI, BA, Pengasuh Pondok Pesantren NURUL JADID Paiton Probolinggo Jawa Timur. Kisahnya mobil tersebut dibeli oleh Bu Nyai Hj. MASRUROH (isteri Hadhratus Syekh MOH. HASYIM ZAINI)_yang ngasuh Daltim (Dalem Timur) sampai saat ini. Mobil tersebut dibeli oleh Beliau dari adiknya Al-Mukarrom Alm. 
KH. Abdul Wahid Zaini, SH, MHI. Dan digunakan sejak tahun 1970-an hingga 1984. Mobil sedan klasik tersebut, beliau pakai untuk menopang perjuangan di NU (Nahdlatul Ulama' dan melayani masyarakat.
Sejak Beliau wafat pada tahun 1984, mobil tersebut tidak pernah dikendarai oleh siapapun dan tersimpan di garasi Dalem Wilayah Al-Hasyimiyah (di Daltim=Dalem Timur).

Pada Harlah ke-70 ini, mobil Sedan Holden EH 1963 ini dipamerkan sebagai bukti salah satu icon sejarah Pondok Pesantren NURUL JADID Paiton Probolinggo Jawa Timur. 







*Kalau ada kekurangan mohon maklum & maaf! 
* Mohon kritik & saran untuk perbaikan ke depan. 



Oleh : SYAIHUDDIN, S. Pd
         (Alumni PPNJ & sekaligus Wali Santri).

Tidak ada komentar:

RANGKUMAN AQIQAH AKHLAQ Semester 2 Kelas 6

Pelajaran 6 KALIMAT TAHLIL (لااله الا الله) Kecakapan Hidup Setelah mempelajari pelajaran kalimah tahlil kamu diharapkan dapat m...